Hindari Infeksi pada Bayi, Jangan Pakaikan Popok Lebih dari 3 Jam
A
A
A
JAKARTA - Pemakaian popok atau diapers dalam waktu lama dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. Salah satunya infeksi saluran kemih. Sayang, hal ini tidak disadari banyak orang tua khususnya para ibu dan telah menjadi kebiasaan buruk.
"Ganti diaper 1—2 jam untuk bayi hingga usia 1 bulan. Untuk bayi yang lebih besar setiap 3 jam sekali. Terkadang saat malam malas mengganti diaper anak," kata dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospial & Clinic, dr. Natia Anjasari, SpA di Jakarta.
Dr. Natia Anjasari menjelaskan bahwa penggunaan popok dalam waktu lama dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. Jika dibiarkan, bakteri dapat naik ke saluran kemih lalu lanjut ke kandungan kemih dan sampai ke ginjal.
"Infeksi saluran kemih (ISK) ini gejalanya tak terdeteksi pada anak. Kalau bakteri sudah masuk sampai ginjal, baru mulai tumbuh demam. Kalau belum sampai ginjal, gejalanya tidak ada," ujar dia.
Sementara jika ginjal sudah dipenuhi banyak bakteri, masalah kesehatan pun semakin serius. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal. Umumnya, gagal ginjal akan terjadi saat infeksi saluran kemih terjadi secara berulang. Oleh karena itu, dr. Natia pun mekenankan pentingnya higienitas demi kesehatan dan tubuh kembang si kecil.
"Sering kejadian nutrisi bagus, MPASI bagus tapi kebersihan kurang. Ganti popok penting jangan kelamaan. Bukan masalah penuh, tapi terpapar pipis kelamaan bikin infeksi saluran kemih atau diaper rush karena kontak kotoran, dan kulit terlalu lama," ucap dia.
"Ganti diaper 1—2 jam untuk bayi hingga usia 1 bulan. Untuk bayi yang lebih besar setiap 3 jam sekali. Terkadang saat malam malas mengganti diaper anak," kata dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospial & Clinic, dr. Natia Anjasari, SpA di Jakarta.
Dr. Natia Anjasari menjelaskan bahwa penggunaan popok dalam waktu lama dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. Jika dibiarkan, bakteri dapat naik ke saluran kemih lalu lanjut ke kandungan kemih dan sampai ke ginjal.
"Infeksi saluran kemih (ISK) ini gejalanya tak terdeteksi pada anak. Kalau bakteri sudah masuk sampai ginjal, baru mulai tumbuh demam. Kalau belum sampai ginjal, gejalanya tidak ada," ujar dia.
Sementara jika ginjal sudah dipenuhi banyak bakteri, masalah kesehatan pun semakin serius. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal. Umumnya, gagal ginjal akan terjadi saat infeksi saluran kemih terjadi secara berulang. Oleh karena itu, dr. Natia pun mekenankan pentingnya higienitas demi kesehatan dan tubuh kembang si kecil.
"Sering kejadian nutrisi bagus, MPASI bagus tapi kebersihan kurang. Ganti popok penting jangan kelamaan. Bukan masalah penuh, tapi terpapar pipis kelamaan bikin infeksi saluran kemih atau diaper rush karena kontak kotoran, dan kulit terlalu lama," ucap dia.
(alv)